BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang MasalahDijaman modern seperti sekarang ini, ilmu pendidikan mulai berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satunya adalah pendidikan anak usia dini yang memfokuskan anak pada usia 0-8 tahun. Karakeristik anak usia dini berbeda dengan karakteristik anak pada usia diatasnya. Sehingga stimulasi untuk anak usia dini sangat dibutuhkan agar anak tumbuh dan berkembang dengan maksimal.
Masa usia dini juga sering disebut masa emas. Karena pada masa ini seluruh aspek perkembangan anak berkembang dengan pesat. Antara lain daya pikir dan daya cipta. Keadaan lingkungan keluarga dan sekolah sangat mendukung perkembangan anak.
Ketika anak berusia 5-6 tahun atau sering disebut usia TK, perkembangan daya pikir ditandai dengan hasratnya untuk ingin tahu. Pada usia 5-6 tahun, kemampuan bahasa anak juga sudah berkembang dengan baik, sehingga anak terdorong untuk bertanya. Hal ini memacu perkembangan daya pikirnya.
Pada kenyataannya guru sering risau ketika muridnya banyak ulah dan banyak bertanya. Guru sering mengabaikan pertanyaan yang diajukan murid dan membatasi ruang gerak anak, sehingga anak merasa terbelenggu dan kreativitasnya kurang berkembang.
Seharusnya ketika anak bertanya dan mencoba hal baru, seorang guru maupun orang tua memberikan bimbingan terhadap anak. Karena hal ini merupakan proses anak dalam perkembangan daya pikir dan daya cipta.
Dalam kesempatan ini kami membahas bagaimana cara mengembangkan daya pikir dan daya cipta anak usia 5-6 tahun. Khususnya dilingkungan TK. Untuk selengkapnya akan dibahas dalam bab-bab selanjutnya.
B. Tujuan
1. mengetahui pengertian anak usia dini
2. mengetahui karakteristik anak usia 5-6 tahun
3. mengetahui pengertian daya pikir dan daya cipta
4. mengetahui tujuan dan fungsi pengembangan daya pikir dan daya cipta anak usia 5-6 tahun
5. mengetahui cara mengembangkan daya pikir dan daya cipta anak usia 5-6 tahun dalam pembelajaran di TK
No comments:
Post a Comment